masukkan script iklan disini
KUNINGAN - CIREMAIPOS.COM,- Ketidakhadiran Bupati dan Wakil Bupati Kuningan saat puluhan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Kuningan bersama para Pedagang Kaki Lima (PKL) datang menyuarakan keresahan, menjadi simbol ironi dalam tata kelola pemerintahan daerah yang seharusnya hadir untuk rakyat kecil.
Aksi damai yang digelar di Pendopo Kabupaten Kuningan pada Rabu (2/7/2025) tersebut bertujuan menyampaikan kekecewaan atas kebijakan relokasi PKL dari kawasan Jalan Siliwangi ke area Puspa Siliwangi—kebijakan yang dinilai tidak berpihak dan mengabaikan keberlangsungan hidup masyarakat kelas bawah.
Namun, alih-alih mendapat ruang dialog, para pengunjuk rasa hanya menemui gedung pendopo yang kosong. Kedua pemimpin daerah disebut tengah menjalankan agenda luar kota. Absennya mereka pun ditafsirkan sebagai bentuk penghindaran terhadap aspirasi rakyat yang paling terdampak.
“Kami datang bukan untuk gaduh, tapi untuk mengadu. Namun sayangnya, pemimpin kami justru tak ada. Ini bukan hanya soal kebijakan keliru, tapi soal keberanian mendengar dan hadir di tengah rakyat,” ujar Dhika Purbaya, Ketua Umum PMII Kuningan.
Menurut Dhika, relokasi tersebut telah membawa dampak serius: dari 120 PKL yang direlokasi, hanya sekitar 60 yang masih mampu bertahan. Sisanya, terpaksa menutup lapak akibat sepinya lokasi baru yang dianggap tidak strategis.
“Kebijakan ini gagal secara perencanaan, gagal dalam implementasi, dan yang paling menyedihkan: gagal dalam menghadirkan keadilan sosial,” tegasnya.
Tidak berhenti di satu aksi, PMII bersama para PKL telah merancang gelombang protes lanjutan yang lebih besar dalam waktu tiga hari ke depan. Mereka juga berencana mendesak DPRD Kabupaten Kuningan untuk memanggil Bupati, Wakil Bupati, dan seluruh pihak terkait guna mempertanggungjawabkan kebijakan tersebut.
“Bila ruang formal terus ditutup, maka jangan salahkan kami jika jalanan kembali menjadi ruang utama perlawanan. Ini bukan sekadar soal tempat berdagang, tapi soal hak untuk hidup layak,” pungkas Dhika./Moris