masukkan script iklan disini
KUNINGAN - CIREMAIPOS.COM,- Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Diskatan) Kabupaten Kuningan, Dr. Wahyu Hidayah, M.Si., melakukan monitoring pelaksanaan Magang Usaha Tani bagi Regenerasi Petani di Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) Lembah Kemuning, Kelurahan Cigugur, Selasa (11/11/2025).
Dalam kesempatan itu, Dr. Wahyu menekankan pentingnya inovasi dan keberanian petani untuk bertransformasi menuju sistem pertanian organik, sekaligus meninggalkan ketergantungan terhadap pupuk kimia.
Ia memaparkan hasil uji coba Pupuk Organik Cair (POC) di 16 demplot UPTD/BPP yang menunjukkan peningkatan produktivitas signifikan.
“Kita sudah melakukan demplot dengan mengurangi dosis pupuk kimia hingga 50 persen dan menambahkan POC. Hasilnya luar biasa produktivitas naik dari 6 ton menjadi 10 hingga 12 ton per hektare. Biaya pupuk turun, hasil panen meningkat,” ungkapnya.
Dr. Wahyu juga mengajak petani untuk menghidupkan kembali kearifan lokal dengan memanfaatkan potensi alam sekitar sebagai bahan dasar pembuatan pupuk dan pengendalian hama alami.
“Alam kita sudah menyediakan segalanya. Pupuk organik bisa dibuat sendiri. Ini sejalan dengan semangat kemandirian petani,” tegasnya.
Dalam arahannya, ia turut membagikan wawasan tentang ekologi pertanian alami, termasuk fenomena pohon-pohon yang memiliki peran ekosistem penting seperti pohon Ki Hujan yang dipercaya memanggil hujan dan pohon Randu yang disebut pemanggil petir, keduanya berfungsi menjaga keseimbangan unsur tanah.
“Petir ternyata menyuburkan tanah. Pohon Ki Hujan dan Randu bisa membantu menghidupkan kembali lahan gersang,” jelasnya.
Menutup arahannya, Dr. Wahyu menegaskan bahwa masa depan pertanian Kuningan harus dibangun dengan prinsip berpihak pada alam dan berakar pada kearifan lokal.
“Kita ingin pertanian Kuningan tumbuh dari bumi sendiri, dengan cara yang selaras dengan alam,” pungkasnya.
/Moris
