Jelajahi

Kategori
Best Viral Premium Blogger TemplatesPremium By Raushan Design With Shroff Templates

Iklan

Panglima Besar Laskar Adat Kuda Putih merespon pernyataan Maferdy Suami Wabup Kuningan. PANGBES : Jika Tidak Paham Soal Konflik Kasepuhan Janganlah Bernarasi Bebas

Redaksi
Senin, 30 Juni 2025
Last Updated 2025-06-30T05:41:40Z
Premium By Raushan Design With Shroff Templates
masukkan script iklan disini

CIREBON - CIREMAIPOS.COM,-Viralnya status pendopo kuningan yang di nyatakan Sultan Sepuh Pangeran Kuda Putih adalah masuk pada Tanah Ulayat Kesultanan Cirebon semakin hangat, banyak pihak berkomentar dan merespon, dari mulai tokoh masyarakat , tokoh budayawan bahkan Suami Wakil Bupati Kuningan Maferdy Julius pun sampai angkat bicara.

Maferdy Julius ini pejabat pembuat akta tanah dan juga sebagai Suami dari wakil Bupati Kuningan. Opini publik menilai apakah suami wabup ini angkat bicara karena membela istrinya kah ?, tanpa melihat dan menimbang sisi positifnya apa yang di klaim oleh Sultan Sepuh Pangeran Kuda Putih .

Hal tersebut mendapatkan respon cepat dari Panglima Besar Laskar Adat Kuda Putih Keraton Kasepuhan Kesultanan Cirebon Raden Muhammad Yahya Jaya , kepada awak media mengatakan. Senin (30/6/2025)

" Saya minta para pihak ini jangan bernarasi bebas mengenai konflik yang ada dikeraton kasepuhan, jika ndak paham mbok ya jangan sok paham gitu loh, jika dia itu merasa pejabat, yo bukalah wikipedia kesultanan kasepuhan, disana itu nama kanjeng gusti Sultan kami itu sudah diakui sebagai salah satu yang berkonflik, penobatannya juga sebagai sultan sudah diakui dan sudah diverifikasi oleh negara, mantan Sekda kuningan Dr Dian Rachmat Yanuar (saat ini Bupati Kuningan) hadir juga pada penobatannya, saat ini Kanjeng Sultan kami juga sudah diangkat menjadi salah satu penjabat di Lembaga Negara, "

Seharusnya Maferdy janganlah berbicara seperti itu terhadap kanjeng sultan kami, beliau itu darah asli kuningan dan berdarah bangsawan leluhur kesultanam cirebon yang asli, hanya Kanjeng Sultan Pangeran Kuda Putih ini yang berani membuka tabir sejarah peteng di Cirebon, sudah jelas Lukman Zulkaedin itu bukan turunan Sunan Gunung Jati tapi Turunan Snouck Hurgronje serta sudah ada putusan MA nya juga, kalau Maferdy mau jelas silahkan datang saja ke makam Gunung Jati lihat disana ada spanduk penolakan dan tidak diakuinya Lukman sebagai sultan dari seluruh keluarga kesultanan Cirebon, dan juga keraton sudah menjadi cagar budaya, yang di dalam itu bukan sultan tapi vendor PT. Keraton Kasepuhan Cirebon, jadi kalau dia bilang sultan kasepuhan itu Lukman dasarnya apa?, saran saya belajar lagi yang benar soal sejarah,

Prihal masalah kanjeng Gusti Sultan kami menyatakan bahwa asal usul riwayat tanah pendopo ex bupati itu adalah tanah ulayat kesultanan cirebon itu sudah jelas dasarnya dikatakan oleh beliau yang berdasarkan peta rincik yang beliau pegang, dan dalam sejarah sebelum adanya negara Indonesia kan adanya negara kesultanan Cirebon, kemudian dia katakan Rafles sudah ambil alih, memangnya Rafles itu siapa?, penjajah apa pribumi , dan yang membuat perjanjian dengan Belanda itu siapa?, karena Pangeran Matangaji, buyut Mulani, pangeran Arianatareja dan Pangeran Surya Negara itu bertempur melawan penjajah, Bagi mereka yang menandatangani perjanjian dengan Belanda kami anggap itu penghianat, dan bangsawan Cirebon bersama Sutan Sahrir menyatakan merdeka lebih awal 15 Agustus 1945, jadi kalau penjajah sudah dipukul mundur apapun bentuk perjanjian yang dilakukan Belanda semua gugur dan tidak berlaku, Tegas Pangbes Jaya

PP 18 tahun 2021 pasal 98 ayat 2 sudah jelas, tanah swapraja dan eks swapraja dikembalikan kepada pemilik awal untuk dikelola untuk kepentingan swapraja, harusnya dia melihat apa yang menjadi tujuan Kanjeng Gusti Sultan kami ini secara positif, bukan malah narasi Nyinyir,
beliau hanya ingin pendopo itu jangan sampai disewakan untuk bisnis lagi oleh pemda, beliau ingin mengangkat para seniman dan budayawan yang ada dikuningan untuk bangkit, beliau sebagai Sultan ingin melindungi masyarakatnya yang perduli akan budaya, Kesultanan Cirebon itu sebuah negara kerajaan yang besar, membawa peradaban islam yang besar, ada tradisi budaya yang besar yang harus bangkit dikuningan, berharap keraton kuningan bangkit lagi untuk menjadi central kebudayaan kuningan, para budayawan senang ketika kuningan kembali ada sultannya, apalagi para budayawan pelindungnya yaitu Sultan, lagian pemda rugi apa toh jika pendopo itu dijadikan menjadi istananya pesanggrahan Kanjeng Gusti Sultan Sepuh Pangeran Kuda Putih, puncak kegiatan budaya bisa tercentral kembali, masa budaya kuningan terlihat cuma Paseban saja, seolah masyarakat asli kuningan itu agamanya sunda wiwitan.

saya harap semua pihak dapat menilai positif tujuan Kanjeng Gusti Sultan kami ini kemana arahnya, saat ini beliau ingin menyelamatkan semua aset aset peninggalan kesultanan agar tidak terlepas dan terjual, justru yang tukang jualin tanah itu keluarga Lukman Zulkaedin turunan Snouck Hurgonje apalagi Lukman itu seorang notaris dimana profesinya sama dengan suami wabup ini.

Ayo seluruh masyarakat kuningan kali ini kalian semua punya sultan kembali yang perduli dan melindungi kalian semua, sudah lama kuningan terlepas kasih sayang dari Sunan Gunung Jati dan Pangeran Arya Kemuning. Tutup Panglima besar Rd Muhammad Yahya Jaya.

Harapan masyarakat kuningan Semoga permasalahan pendopo ex bupati ini dapat terselesaikan dengan baik, dan semoga terjalin Harmonisasi dan sinergitas yang baik antara Sultan Sepuh Pangeran Kuda Putih dengan Bupati Kuningan, demi kab kuningan kami harap dua pemimpin ini dapat berfikir yang baik demi kepentingan masyarakat./Red
iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Stars Rally to Beat Predators in Winter Classic at Cotton Bowl