masukkan script iklan disini
KUNINGAN - CIREMAIPOS.COM,- Sebuah renungan mendalam disampaikan Sultan Sepuh Jaenudin II Arianatareja (SSJIIA) sebagai pengingat bagi seluruh Raja, Sultan, dan masyarakat adat Nusantara untuk kembali membuka mata hati dan jiwa. Dalam seruannya, beliau menekankan pentingnya menjaga sinergitas dan harmonisasi antara Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan keberadaan Kerajaan dan Kesultanan Nusantara sebagai warisan sejarah yang masih hidup hingga hari ini.
Dalam narasi tersebut, Sultan Sepuh menegaskan bahwa sejak 79 tahun lalu, bangsa Indonesia merdeka bukan dengan meniadakan Kerajaan dan Kesultanan Nusantara, melainkan berdiri bersama dalam semangat persatuan. Negara Indonesia hadir sebagai pengurus administrasi dan kedaulatan bangsa, sementara kerajaan dan kesultanan tetap memiliki fungsi mengayomi, melindungi, dan membangkitkan ekonomi kerakyatan di wilayah adatnya masing-masing.
Regulasi pun telah mengakui keberadaan tanah-tanah ulayat melalui Undang-Undang Dasar 1945, UUPA 1960, hingga Peraturan Menteri ATR terbaru. Hal ini menguatkan posisi Dewan Adat Nusantara Republik Indonesia (DAN-RI) sebagai jembatan untuk menyelaraskan peran negara dengan peran kerajaan dan kesultanan.
“Sudah waktunya para Yang Mulia Raja Sultan Nusantara bangkit, mengambil peran, menghidupkan ekonomi rakyat adat, menjaga kedaulatan wilayahnya, dan mengawasi jalannya fungsi administrasi negara. Masyarakat Nusantara menunggu kita,” tegas Sultan Sepuh.
Beliau juga mengingatkan, di bumi Nusantara tidak pernah ada tanah terlantar. Setiap jengkalnya memiliki waris dan sejarah yang wajib dijaga dengan bijak. Dalam situasi bangsa yang dinilai tidak baik-baik saja, SSJIIA mengajak seluruh Raja Sultan, masyarakat adat, serta pemerintah untuk bergandengan tangan menjaga keutuhan Nusantara dalam bingkai NKRI.
Dengan semangat Nuswantara Bangkit, Sultan Sepuh Jaenudin II Arianatareja menutup pesannya dengan ajakan: “Menjadi pelanjut tahta mulia, mengayomi rakyat, dan setia pada amanah leluhur adalah tugas suci kita bersama.”
Salam Satu Negeri, Salam Nusantara Bangkit.
/Red
