Jelajahi

Kategori
Best Viral Premium Blogger TemplatesPremium By Raushan Design With Shroff Templates

Iklan

LSM Frontal: Baperjakat Lalai, Mutasi Pasutri Buktikan Sistem Lemah

Redaksi
Rabu, 16 Juli 2025
Last Updated 2025-07-16T07:05:59Z
Premium By Raushan Design With Shroff Templates
masukkan script iklan disini

KUNINGAN - CIREMAIPOS.COM,-
Mutasi Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Kuningan kembali menuai sorotan tajam. Dalam Mutasi Jilid 2 yang baru-baru ini digelar, publik dikejutkan dengan penempatan pasangan suami istri di satu dinas yang sama: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda).

Purwadi Hasan Darsono, S.Hut., M.Sc. ditunjuk sebagai Kepala Bappeda, sementara sang istri, Rinekawiati Soelaeman, MT., MPP., masih menjabat Sekretaris Bappeda — posisi struktural langsung di bawahnya.

Praktik ini jelas melanggar regulasi yang melarang pasangan suami istri memiliki hubungan kerja langsung karena rawan konflik kepentingan.
Ironisnya, mutasi yang kontroversial ini lolos di bawah meja Baperjakat (Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan) yang dipimpin Beni Prihayatno — pejabat ‘serba bisa’ yang kini merangkap jabatan sebagai Penjabat Sekretaris Daerah sekaligus Kepala BKPSDM.

Ketua LSM Frontal Kuningan, Uha Juhana, menilai kasus ini sebagai bukti lemahnya sistem pengawasan manajemen ASN di Kuningan. “Ini bukan kelalaian biasa, ini kekonyolan birokrasi yang memalukan. Masa pejabat strategis tak tahu Kepala dan Sekretaris Bappeda itu pasangan suami istri?” ujarnya.

Langkah cepat dilakukan Bupati Kuningan, Dr. Dian Rachmat Yanuar, M.Si., dengan menonjobkan Rinekawiati untuk meredam sorotan publik. Namun langkah ‘pemadam kebakaran’ ini justru menimbulkan pertanyaan baru: bagaimana bisa penempatan jabatan sensitif semacam ini luput dari verifikasi tim mutasi?

Regulasi sudah jelas. Peraturan BKN Nomor 3 Tahun 2000 melarang pasangan suami istri dalam satu garis koordinasi kerja. PP Nomor 94 Tahun 2021 juga menegaskan ASN wajib menghindari benturan kepentingan. Artinya, kasus ini mencerminkan bukan hanya kelalaian administratif, tetapi juga lemahnya penegakan etika birokrasi.

Hingga berita ini diterbitkan, Beni Prihayatno belum memberikan penjelasan resmi kepada media, meski sudah dikonfirmasi beberapa kali. Sementara itu, publik masih menanti, apakah Mutasi Jilid 3 akan membawa reformasi nyata atau justru ‘panggung dagelan’ berikutnya.

/Red

iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Stars Rally to Beat Predators in Winter Classic at Cotton Bowl