masukkan script iklan disini
KUNINGAN – CIREMAIPOS.COM,– Penetapan identitas geografis (IG) untuk kopi Kuningan kini menjadi harapan besar para petani. Mereka menilai langkah ini akan menjadi strategi penting untuk meningkatkan daya saing sekaligus menjamin keberlanjutan usaha tani di tengah ketatnya pasar global.
Saprudin, petani kopi asal Desa Sayana, Kecamatan Jalaksana, yang akrab disapa Kang Abi, merasakan betul manfaat besar yang akan lahir dari pengakuan tersebut. Menurutnya, identitas geografis bukan hanya sekadar label, melainkan nilai tambah yang mampu mengangkat harkat kopi Kuningan.
“Dengan adanya identitas geografis, kopi kami memiliki daya jual lebih tinggi. Konsumen percaya pada kualitas dan asal-usul kopi, sehingga mereka bersedia membayar lebih,” ujar Kang Abi, Senin (22/9/2025).
Dari sisi ekonomi, peningkatan harga kopi akan berdampak langsung pada kesejahteraan petani. Dari sisi pemasaran, konsumen yang memahami cerita dan proses di balik kopi lokal cenderung lebih setia, bahkan terikat secara emosional dengan para petani.
“Pembeli yang mengenal kopi kami biasanya menjadi pelanggan tetap. Ada hubungan yang terjalin lebih dari sekadar transaksi,” tambahnya.
Lebih jauh, identitas geografis juga membawa dampak sosial dan ekologis. Warga desa semakin peduli menjaga tradisi, kelestarian alam, serta menerapkan praktik budidaya berkelanjutan demi menjaga kualitas kopi.
“Kami jadi lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan. Kopi ini bukan hanya produk dagang, tapi warisan yang harus kami jaga,” ungkapnya.
Kang Abi berharap pemerintah daerah segera meresmikan identitas geografis kopi Kuningan. Dengan begitu, kopi lokal ini bisa menembus pasar nasional hingga internasional, sejajar dengan kopi-kopi unggulan dunia, sekaligus menjadi tonggak kesejahteraan bagi para petani.
/Moris