masukkan script iklan disini
KUNINGAN - CIREMAIPOS.COM,- Gelaran Tour De Linggarjati (TDL) tahun ini menuai sorotan tajam. Pasalnya, selain dimeriahkan oleh para pembalap dari berbagai daerah, ajang balap sepeda tersebut juga diwarnai sejumlah kecelakaan yang menelan korban luka.
Salah satunya dialami Sela Anggraeni (15), peserta asal Bogor, yang terjatuh dan menabrak pohon bambu di kawasan Gunungkeling, Ragawacana. Rem sepedanya disebut lepas saat banyak peserta melakukan pengereman mendadak. Akibatnya, ia menderita luka dalam di bagian perut serta luka ringan di tangan dan wajah, hingga harus dirawat di RSUD 45 Kuningan.
Ketua Gibas Resort Kuningan, Manap Suharnap, angkat bicara bahwa banyaknya korban menunjukkan lemahnya persiapan penyelenggaraan. “Ini bukan sekadar insiden kecil. Puluhan pembalap berjatuhan. Artinya, ada yang salah dari manajemen lomba ini. Jangan hanya bangga dengan nama besar Tour De Linggarjati, tapi mengabaikan keselamatan,” ujarnya dengan nada keras. Sabtu (13/9/2025)
Manap menyebutkan, terdapat sekitar 20 peserta yang mengalami luka ringan, enam orang di antaranya harus dirujuk ke RSUD 45 untuk penanganan lebih lanjut.
Evaluasi serius wajib dilakukan agar kejadian serupa tidak terulang. “Kalau penyelenggara tidak siap, lebih baik jangan memaksakan. Keselamatan manusia jauh lebih penting daripada sekadar gengsi acara,” tegas manap
Situasi ini memantik kritik dari pengamat politik, hukum, dan pemerintahan Abdul Haris, SH. Ia menilai penyelenggaraan TDL tahun ini terlalu dipaksakan tanpa memperhitungkan aspek keselamatan secara matang. “Bupati harus bertanggung jawab atas banyaknya korban dalam acara ini,” tegasnya.
Menurutnya, kegiatan sebesar Tour De Linggarjati seharusnya tidak hanya berorientasi pada prestise dan hiburan, melainkan juga menjamin keamanan seluruh peserta. “Jangan sampai euforia event olahraga justru dibayar mahal dengan jatuhnya korban,” tambahnya.
/Moris
