masukkan script iklan disini
KUNINGAN - CIREMAIPOS.COM,- Menyusul maraknya keluhan masyarakat serta gerakan “Stop Tut Tut Wuk Wuk” di media sosial, Korlantas Polri resmi menghentikan sementara penggunaan sirene dan lampu strobo untuk kendaraan pengawal pejabat. Kebijakan ini diambil untuk dilakukan evaluasi, agar penggunaannya kembali sesuai aturan dan tidak menimbulkan keresahan di masyarakat.
Kapolres Kuningan, AKBP Muhammad Ali Akbar, menegaskan pihaknya siap menindaklanjuti kebijakan tersebut di wilayah hukum Polres Kuningan. Ia menyebut, langkah ini merupakan bentuk evaluasi menyeluruh terhadap pemakaian sirene maupun strobo yang selama ini dinilai sering menimbulkan ketidaknyamanan di jalan raya.
“Kami dari Polres Kuningan akan menindaklanjuti arahan Mabes Polri, khususnya Korlantas. Untuk sementara penggunaan sirene dan strobo dibekukan sambil menunggu evaluasi lebih lanjut,” ujar Kapolres, Selasa (23/9/2025).
Meski begitu, Kapolres menekankan bahwa pengawalan tetap dilakukan dengan mempertimbangkan prioritas. Dalam situasi darurat, seperti menuju lokasi kejadian perkara, mengurai arus lalu lintas, atau memberi jalan bagi kendaraan prioritas, sirene dan strobo tetap dapat digunakan sesuai aturan.
“Dalam kondisi emergency, petugas lalu lintas tetap bisa memakai sirene dan strobo. Sedangkan untuk kendaraan prioritas seperti ambulans dan pemadam kebakaran, penggunaannya memang tetap diizinkan sebagaimana ketentuan Undang-Undang,” jelas Kapolres.
Ia menambahkan, kebijakan ini sekaligus merespons aspirasi publik yang menilai penggunaan sirene dan strobo kerap berlebihan. Bahkan, untuk pengawalan yang tidak bersifat mendesak, petugas kini diwajibkan berhenti di lampu merah sebagaimana pengendara lainnya.
“Terkait pengawalan pejabat daerah, akan menyesuaikan dengan skala prioritas. Mekanismenya tetap ada, tetapi dilakukan lebih sederhana tanpa sirene maupun strobo berlebihan,” pungkasnya.
/Moris
