masukkan script iklan disini
KUNINGAN - CIREMAIPOS.COM,- Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan pemerintah kini menuai sorotan tajam dari berbagai kalangan. Ketua Forum Wartawan Kuningan (FORWAKU), Dodo Doceng, menilai kebijakan tersebut lebih banyak menimbulkan dampak negatif dibandingkan manfaatnya bagi masyarakat.
Menurut Doceng, program MBG yang digadang-gadang sebagai langkah peningkatan gizi anak justru dinilai tidak efektif dan tidak efisien dalam pelaksanaannya. “Secara akuntabel, manfaatnya tidak terasa langsung oleh para siswa. Sebaliknya, malah memunculkan polemik baru di lapangan,” ujarnya. Senin (8/10/2025)
Salah satu kasus yang menjadi sorotan adalah insiden keracunan massal yang menimpa ratusan siswa di Kabupaten Kuningan pekan lalu, setelah menyantap makanan dari program MBG. “Bupati Kuningan, Dian Rachmat Yanuar, seharusnya mengambil langkah tegas untuk menutup permanen dapur penyedia MBG yang terbukti lalai,” tegasnya.
Lebih lanjut, Doceng juga mengungkap adanya potensi penyalahgunaan program ini. Ia menyebut bahwa MBG membuka peluang bisnis bagi oknum tertentu, termasuk sejumlah anggota dewan yang diduga terlibat sebagai penyedia makanan. Ironisnya, penyajian menu jauh dari standar “empat sehat lima sempurna”.
“Program ini berpotensi menghamburkan anggaran negara. Seperti yang disampaikan Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi, lebih baik anggaran tersebut disalurkan langsung kepada orang tua siswa agar pemanfaatannya lebih tepat sasaran,” pungkas Doceng.
Polemik ini semakin ramai diperbincangkan di media sosial dan menjadi topik hangat di berbagai forum publik maupun kalangan elit pemerintahan. Banyak pihak kini mendesak agar pemerintah melakukan evaluasi total terhadap pelaksanaan program MBG.
/Red

