masukkan script iklan disini
KUNINGAN - CIREMAIPOS.COM,- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan menegaskan bahwa pihaknya kini memperketat monitoring pascakejadian gerakan tanah di Blok Cijoho RT 008 RW 003, Desa Pinara, Kecamatan Ciniru. Pergerakan tanah dipicu hujan intensitas sedang hingga lebat pada 13 November 2025 dan kembali mengalami longsoran susulan pada 17 November 2025.
Kepala Pelaksana BPBD Kuningan Indra Bayu Permana menyampaikan bahwa gerakan tanah dengan panjang sekitar 35 meter tersebut menyebabkan tebing longsor hingga menyeret badan jalan penghubung Dusun Cijoho Desa Pinara. “Walau tidak ada korban jiwa, dampak kerusakan cukup signifikan. Akses jalan saat ini tidak bisa dilalui kendaraan roda empat dan kami terus melakukan pemantauan kondisi lapangan,” ujarnya.
Sebagai langkah penanganan, BPBD telah menurunkan Tim Assessment untuk memetakan tingkat kerawanan serta potensi pergerakan tanah lanjutan. BPBD juga melakukan koordinasi dengan aparat desa, pemerintah kecamatan, TNI, Polri, serta Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) guna menyiapkan upaya penanganan lebih lanjut. Sementara itu, aparat desa bersama masyarakat mulai mengerjakan pembuatan akses jalan alternatif agar mobilitas warga tetap berjalan.
Hingga Kamis (20/11/2025), cuaca di lokasi terpantau berawan, sementara kondisi jalan masih belum dapat dilalui kendaraan. BPBD mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan mengingat kondisi tanah di area tersebut masih labil. “Kami meminta masyarakat tetap waspada dan segera melapor jika muncul retakan baru atau tanda-tanda pergerakan tanah. Langkah lanjutan terus kami koordinasikan dengan pihak terkait,” tegasnya
Saat ini kebutuhan darurat meliputi pengalihan akses jalan bagi warga Dusun Cijoho, sembari menunggu tindak lanjut teknis dari pemerintah daerah dan instansi terkait. Pungkasnya
/Moris

