Jelajahi

Kategori
Best Viral Premium Blogger TemplatesPremium By Raushan Design With Shroff Templates

Iklan

Pj Sekda Kuningan Tekankan Sinergi dan Literasi Kebencanaan Hadapi Cuaca Ekstrem

Redaksi
Rabu, 05 November 2025
Last Updated 2025-11-05T12:34:13Z
Premium By Raushan Design With Shroff Templates
masukkan script iklan disini

KUNINGAN - CIREMAIPOS.COM,-
Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Kuningan, Dr. Wahyu Hidayah, M.Si., menegaskan pentingnya memperkuat sinergi lintas sektor dan meningkatkan literasi kebencanaan di tengah potensi meningkatnya bencana akibat cuaca ekstrem hidrometeorologi basah.

Penegasan tersebut disampaikannya usai mengikuti Apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana yang dipimpin Wakil Bupati Kuningan, Tuti Andriani, S.H., M.Kn., di Lapangan Upacara Setda Kuningan, Kompleks KIC, Selasa (4/11/2025).

Menurut Dr. Wahyu, di bawah kepemimpinan Bupati Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si., dan Wakil Bupati Tuti Andriani, S.H., M.Kn., Pemerintah Kabupaten Kuningan terus berkomitmen memperkuat sistem penanggulangan bencana yang terpadu dan berbasis masyarakat. Mitigasi dan kesiapsiagaan, kata dia, kini menjadi bagian penting dari tata kelola pemerintahan daerah yang berorientasi pada keselamatan serta ketahanan masyarakat.

“Bupati dan Wakil Bupati Kuningan secara konsisten menekankan pentingnya kesiapsiagaan sebagai budaya kolektif. Pemerintah tidak hanya hadir saat bencana terjadi, tetapi juga dalam upaya mencegah, mengedukasi, dan melindungi masyarakat sebelum risiko itu datang,” ujar Dr. Wahyu.

Pj Sekda menjelaskan, memasuki musim hujan saat ini, Kabupaten Kuningan berpotensi menghadapi berbagai bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, hujan lebat disertai angin kencang, dan badai lokal. Kondisi geografis Kuningan yang beragam menyebabkan setiap wilayah memiliki kerawanan tersendiri.

“Wilayah timur perlu mewaspadai potensi banjir di sepanjang aliran Sungai Cisanggarung, wilayah selatan siaga terhadap longsor dan pergerakan tanah, sementara wilayah tengah dan utara berpotensi terdampak hujan angin dan pohon tumbang,” paparnya.

Fenomena cuaca ekstrem, lanjutnya, sering ditandai curah hujan tinggi dalam waktu singkat disertai angin kencang dan petir. Dampaknya bisa mengganggu aktivitas ekonomi, merusak infrastruktur, hingga mengancam keselamatan warga. Karena itu, ia mengimbau agar kesiapsiagaan dilakukan secara menyeluruh, baik oleh pemerintah maupun masyarakat.

“Cuaca ekstrem bukan hal sepele. Kita harus menghadapinya dengan kesiapan penuh dan tanggung jawab bersama. Bersihkan lingkungan dari sampah yang menyumbat saluran air, periksa kondisi atap dan pepohonan, serta hindari berteduh di bawah pohon besar saat hujan angin,” tegasnya.

Dr. Wahyu juga memberikan apresiasi kepada BPBD Kabupaten Kuningan yang terus meningkatkan kesiapan personel, peralatan, dan sistem koordinasi lintas instansi. Menurutnya, kesiapan perahu darurat, tenda evakuasi, dapur umum, pelampung, hingga lampu penerangan darurat merupakan bagian penting dari sistem tanggap bencana yang harus selalu siaga.

“Namun yang paling menentukan adalah koordinasi dan kecepatan respons. Dalam kondisi darurat, waktu adalah faktor penentu penyelamatan jiwa,” ujarnya.

Sebagai langkah konkret, Pemkab Kuningan juga mendorong pembentukan komunitas tangguh bencana di tingkat desa serta memperkuat sistem komunikasi dan pelaporan cepat antarwilayah.

“Kami ingin masyarakat menjadi garda terdepan mitigasi. Dengan literasi kebencanaan yang baik, warga bisa lebih siap dan tahu langkah yang harus dilakukan saat keadaan darurat. Ini bukan hanya tugas pemerintah, tapi tanggung jawab sosial seluruh elemen,” tuturnya.

Ia juga meminta seluruh perangkat daerah, camat, kepala desa, dan lurah untuk memperketat pengawasan lingkungan serta infrastruktur publik seperti saluran air, jembatan, tanggul, dan kawasan rawan longsor.

“Kesiapsiagaan adalah wujud tanggung jawab moral dan sosial kita bersama. Pemerintah hadir bukan hanya untuk menanggulangi, tapi juga untuk mencegah dan melindungi masyarakat dari risiko bencana,” imbuhnya.

Menutup keterangannya, Dr. Wahyu mengingatkan masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi hujan lebat, angin kencang, dan petir pada puncak musim hujan akhir tahun ini. Ia meminta warga tidak beraktivitas di sekitar lereng curam atau bantaran sungai saat hujan deras, serta segera melapor jika melihat tanda-tanda bahaya.

“Pantau informasi cuaca dari sumber resmi seperti BMKG dan BPBD. Laporkan segera bila ada retakan tanah, pohon tumbang, atau genangan air berlebih. Siapkan tas siaga bencana berisi dokumen penting, obat, senter, dan kebutuhan darurat. Dengan sinergi dan kepedulian bersama, insyaallah Kuningan akan tetap tangguh menghadapi setiap tantangan alam,” pungkasnya.

/Moris
iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Stars Rally to Beat Predators in Winter Classic at Cotton Bowl