Iklan

Dua Kendaraan Dinas Milik Setda Kuningan Diduga Masih Dikuasai Mantan Pejabat, Jadi Sorotan BPK

Selasa, 22 April 2025, April 22, 2025 WIB Last Updated 2025-04-22T10:19:00Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini

 


KUNINGAN, CIREMAIPOS.COM – Dua unit kendaraan roda dua milik Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Kuningan diduga hingga kini masih dikuasai oleh mantan Pejabat Daerah berinisial MR dan seorang ASN berinisial Y.


Informasi ini mencuat setelah awak media CiremaiPos.Com mencoba mengonfirmasi keberadaan kendaraan dinas tersebut kepada Kepala Bagian Umum Setda Kuningan Eva Nurafifah Latief melalui pesan WhatsApp. Dalam balasannya, Kabag Umum menyarankan agar konfirmasi dilanjutkan kepada stafnya yang bernama Iip Sumaryono. Selasa (22/04/2025).


Saat dihubungi, Iip membenarkan bahwa dua kendaraan tersebut memang hingga kini masih dikuasai oleh mantan pejabat dan seorang oknum ASN, yakni MR dan Y. Menurutnya, pihak Setda akan segera melakukan penarikan kembali kendaraan tersebut.


"Benar, motor itu masih dikuasai oleh yang bersangkutan, dan sedang dalam proses untuk ditarik kembali," ujar Iip saat dikonfirmasi.


Akibat belum dikembalikannya aset daerah tersebut, Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan mendapat sorotan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK Tahun 2023, disebutkan bahwa barang milik daerah tersebut tidak berada di tempat alias tidak ada secara fisik, sehingga menjadi salah satu temuan yang perlu ditindaklanjuti.


Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari MR dan Y terkait kepemilikan kendaraan yang dimaksud.


Permasalahan aset daerah yang belum dikembalikan oleh pejabat yang telah purna tugas memang kerap menjadi sorotan. Publik pun berharap agar persoalan ini dapat segera diselesaikan sesuai aturan yang berlaku demi menjaga tertib administrasi dan akuntabilitas penggunaan aset negara.


Kini, publik menanti apakah Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan berani mengambil langkah tegas untuk menarik kembali aset tersebut, atau justru membiarkan polemik ini terus berlarut?. (AS)

Komentar

Tampilkan

Terkini