KUNINGAN, CIREMAIPOS.COM – Mahasiswa Program Studi PGSD Universitas Islam Al-Ihya (Unisa) Kuningan menemukan semangat literasi yang luar biasa di SDN 4 Kuningan, meski sekolah tersebut belum memiliki perpustakaan. Dalam kunjungan yang dilakukan awal Mei 2025, para mahasiswa menyaksikan langsung bagaimana sekolah tetap aktif menjalankan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) melalui berbagai inovasi.
Salah satu solusi yang dikembangkan adalah pojok baca di beberapa ruang kelas. Guru kelas 4 SDN 4 Kuningan, Ibu Siti Yulia Sopyan, S.Pd., menjelaskan bahwa buku-buku yang tersedia dikumpulkan dari donasi dan dana BOS. “Kami memang belum memiliki perpustakaan, tetapi kami tidak menjadikan itu sebagai halangan untuk membudayakan literasi di sekolah kami,” ungkapnya penuh semangat.
Tak berhenti di situ, sekolah juga tengah mempersiapkan program MEMBATIK (Membaca Untuk Adik Kelas). Dalam program ini, siswa kelas 4, 5, dan 6 akan membacakan cerita untuk siswa kelas bawah sebagai cara menumbuhkan minat baca sekaligus menanamkan nilai kepedulian. “Kami ingin membangun karakter siswa, menumbuhkan kebiasaan membaca, dan menciptakan iklim belajar yang mendukung,” tambah Ibu Siti Yulia.
Kegiatan ini merupakan bagian dari praktik lapangan yang dilakukan oleh mahasiswa PGSD Unisa: Dela Fitaniya, Diah Istiqomah, Kholifah Nurfaidah, Suci Ramadhani, dan Yuli Yuliawati. Mereka terinspirasi oleh upaya sekolah dalam mengatasi keterbatasan fasilitas dengan kreativitas dan semangat tinggi.
SDN 4 Kuningan menjadi contoh bahwa keterbatasan bukanlah hambatan, melainkan pemicu untuk terus berinovasi dalam membangun budaya literasi sejak dini. (AS)