Iklan

Kuningan Berangkatkan 1.018 Jemaah Haji 2025, Pemeriksaan Kesehatan Jadi Syarat Utama

Selasa, 06 Mei 2025, Mei 06, 2025 WIB Last Updated 2025-05-06T04:03:52Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini


KUNINGAN, CIREMAIPOS.COM – Sebanyak 1.018 jemaah haji asal Kabupaten Kuningan dipastikan siap diberangkatkan ke Tanah Suci pada musim haji 2025. Jumlah tersebut mencakup jemaah reguler, lanjut usia, cadangan dari tiga tahap pelunasan, serta petugas haji. Tahun ini, pemerintah menetapkan pemeriksaan kesehatan sebagai syarat utama sebelum pelunasan biaya haji.


Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Kuningan, H. Ahmad Handiman Romdony, melalui Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU), H. Ahmad Fauzi, menjelaskan bahwa kuota awal Kuningan hanya 976 orang. Namun setelah proses pelunasan tahap tiga, jumlahnya meningkat menjadi 1.018 orang termasuk 7 petugas.


"Pemeriksaan kesehatan dilakukan di Puskesmas masing-masing. Jemaah yang dinyatakan memenuhi syarat istitha’ah baru diperbolehkan melunasi. Ini untuk menghindari kasus jemaah tidak layak yang baru diketahui saat sudah berada di Arab Saudi," jelas Ahmad Fauzi saat ditemui di Kantor Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT) Kemenag Kuningan, Selasa (06/05/2025).


Keberangkatan jemaah akan dimulai pada 11 Mei 2025, dengan pengumpulan koper sehari sebelumnya pada 10 Mei di Kuningan Islamic Center (KIC). KIC juga akan menjadi titik kumpul dan tempat pelepasan resmi jemaah.


Pemberangkatan terbagi dalam beberapa kelompok terbang (kloter), yaitu Kloter 9 (11 Mei), Kloter 21 (24 Mei), dan Kloter 25 (28 Mei). Beberapa kloter akan bergabung dengan jemaah dari kabupaten lain seperti Subang dan Indramayu.


Setiap kloter dilengkapi struktur pendampingan lengkap, terdiri dari 1 Ketua Kloter, 2 Pembimbing Ibadah, 3 Tim Kesehatan (dokter dan paramedis), 2 Petugas Haji Daerah (PHD), 11 Ketua Rombongan, dan 44 Ketua Regu.


Ahmad Fauzi berharap seluruh proses keberangkatan berjalan lancar dan seluruh jemaah dapat berangkat tepat waktu. Ia juga memastikan bahwa proses penerbitan visa terus dipantau agar tidak terjadi pembatalan mendadak.


"Alhamdulillah, sampai saat ini seluruh tahapan berjalan baik. Kami terus memantau kesiapan visa agar tidak ada kendala seperti yang pernah terjadi di daerah lain," ujarnya.


Adapun jemaah tertua tahun ini adalah Amin Bin Hasan Muji (94 tahun) dari Desa Bangunjaya, Kecamatan Subang. Sedangkan jemaah termuda adalah Mila Amaliatul Lailah (20 tahun) dari Desa Ancaran, Kecamatan Kuningan. (AS)

Komentar

Tampilkan

Terkini