KUNINGAN - CIREMAIPOS.COM,- Lebih dari sekadar rasa, ayam kampung dan ayam negeri ternyata menyimpan perbedaan besar dalam nutrisi, cara pemeliharaan, hingga dampak lingkungannya.
Di balik sepiring ayam goreng atau sup ayam hangat, ada dua jenis unggas yang sering kita konsumsi: ayam kampung dan ayam negeri. Keduanya tampak serupa di meja makan, namun memiliki perbedaan signifikan yang jarang disadari masyarakat. Tak sekadar rasa, perbedaan itu menyentuh aspek gizi, metode pemeliharaan, dan bahkan dampak ekologis.
Berikut lima perbedaan utama yang penting diketahui:
1. Rasa dan Tekstur Daging
Ayam kampung dikenal dengan rasa yang lebih gurih dan daging yang lebih kenyal. Ini disebabkan pola hidupnya yang lebih aktif dan pakan yang alami. Sebaliknya, ayam negeri yang tumbuh dalam sistem kandang intensif memiliki daging lebih empuk, namun rasanya cenderung lebih ringan.
2. Kandungan Nutrisi
Dari sisi gizi, ayam kampung menawarkan protein lebih tinggi dan lemak lebih rendah. Berdasarkan data, 100 gram ayam kampung mengandung sekitar 25 gram protein dan 10 gram lemak, sedangkan ayam negeri mengandung 22 gram protein dan 15 gram lemak. Ayam kampung juga kaya akan omega-3, yang baik untuk kesehatan jantung.
3. Metode Pemeliharaan
Ayam kampung dibesarkan secara alami dengan sistem umbaran, di mana mereka bebas bergerak dan mencari makan sendiri. Sementara ayam negeri dipelihara secara massal di kandang tertutup, dengan pakan dan vitamin terstandar, namun rentan terhadap penyakit dan membutuhkan antibiotik.
4. Waktu Pertumbuhan
Ayam negeri bisa dipanen hanya dalam waktu 4–6 minggu, sangat cepat dibanding ayam kampung yang membutuhkan waktu 6–8 bulan. Meski menguntungkan secara ekonomi, pertumbuhan kilat ini menimbulkan kekhawatiran akan dampaknya terhadap kualitas daging dan kesejahteraan hewan.
5. Dampak Lingkungan
Peternakan ayam negeri menghasilkan limbah besar dan berpotensi mencemari lingkungan. Penggunaan antibiotik juga berisiko memicu resistensi obat pada manusia. Sebaliknya, ayam kampung lebih ramah lingkungan karena tidak bergantung pada bahan kimia dan limbahnya lebih minim.
Kesimpulan:
Memilih antara ayam kampung dan ayam negeri tak hanya soal harga atau selera, tetapi juga menyangkut kesehatan tubuh dan keberlanjutan lingkungan. Dengan mengetahui perbedaannya, konsumen bisa membuat keputusan yang lebih bijak di setiap sajian ayam yang mereka nikmati. (Moris)