Jelajahi

Kategori
Best Viral Premium Blogger TemplatesPremium By Raushan Design With Shroff Templates

Iklan

Banser Kuningan Tempuh Jalan Sunyi: Diklatsar Luragung Cetak Kader Tangguh Penjaga Umat dan Bangsa

Redaksi
Sabtu, 26 Juli 2025
Last Updated 2025-07-26T09:16:13Z
Premium By Raushan Design With Shroff Templates
masukkan script iklan disini

KUNINGAN - CIREMAIPOS.COM,-
Di tengah tantangan zaman yang semakin kompleks, Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Kabupaten Kuningan terus menunjukkan komitmennya dalam menyiapkan kader-kader tangguh yang siap menjaga keutuhan Islam Ahlussunnah wal Jamaah dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Melalui PAC GP Ansor Luragung dan Satkoryon Banser Luragung, Banser menggelar Pendidikan dan Pelatihan Dasar (Diklatsar) pada 25–27 Juli 2025 di Desa Benda, Kecamatan Luragung.

Sebanyak 45 peserta muda dari berbagai desa hadir dengan semangat tinggi untuk mengabdi dan belajar, bukan hanya sebagai kader organisasi, tetapi sebagai penjaga nilai, penggerak sosial, dan pelayan umat.

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Dr. Wahyu Hidayah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan sekaligus Kasatkorcab Banser, yang hadir mewakili Bupati Kuningan, Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si. Dalam arahannya, Wahyu menyampaikan bahwa menjadi Banser bukanlah sekadar soal seragam atau barisan dalam apel, melainkan pilihan hidup untuk hadir dan mengabdi tanpa pamrih.
“Banser adalah jalan sunyi yang tak banyak dipilih. Tapi justru di jalan itulah kita belajar cinta tanah air, kesetiaan kepada ulama, dan kesiapsiagaan menghadapi berbagai keadaan. Banser tidak pernah hadir untuk mencari nama. Ia hadir karena panggilan iman dan kecintaan pada umat,” tegasnya.

Wahyu juga mengajak para pemuda desa untuk bangga menjadi bagian dari GP Ansor dan Banser, karena organisasi ini terbukti relevan lintas generasi.


Senada dengan itu, Ketua PC GP Ansor Kuningan, M. Muhaimin atau yang akrab disapa “Cak Imin-nya Kuningan”, menekankan pentingnya kaderisasi yang kokoh dan berkesinambungan. Ia menyebut Diklatsar sebagai ruang transformasi, bukan sekadar pelatihan fisik.
“Kita tidak hanya mencetak kader tangguh di lapangan, tapi juga pribadi yang santun, religius, dan cinta NKRI. Banser kudu sagala nyaho, sagala bisa, sagala boga — cerdas, terampil, dan mandiri,” jelasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua PW GP Ansor Jawa Barat, H. Muhammad Rasdi, yang juga memberikan pembekalan, menekankan pentingnya Banser untuk terus beradaptasi dan berperan aktif dalam berbagai sektor.
“Banser harus hadir bukan hanya sebagai pengamanan. Tapi juga pelopor ketahanan sosial, relawan kebencanaan, dan agen literasi maupun digitalisasi di desa. Kita harus hadir dalam semua ruang kebaikan,” ujarnya penuh semangat.

Rangkaian kegiatan Diklatsar selama tiga hari meliputi materi dasar Aswaja dan ke-NU-an, wawasan kebangsaan, kebanseran, penanggulangan bencana, serta simulasi tugas lapangan. Semua dirancang untuk membentuk kader yang siap secara fisik, mental, dan spiritual.
Mengutip dawuh Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari:
“Kalau santri dan kader NU tidak turun tangan, tunggulah kehancuran bangsa ini.”
Maka dengan lantang, Banser Kuningan menjawab:
“Kami hadir. Kami turun. Kami siap menjaga!”

Banser bukan sekadar organisasi. Ia adalah laku hidup.
Barisan diam-diam yang bekerja.
Barisan sunyi yang setia.
Barisan yang tak gentar menjaga Islam, menjaga Nusantara.

/Moris

iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Stars Rally to Beat Predators in Winter Classic at Cotton Bowl