Jelajahi

Kategori
Best Viral Premium Blogger TemplatesPremium By Raushan Design With Shroff Templates

Iklan

Seremonial Tanpa Empati: Retreat ASN Dinilai Abaikan Hak Disabilitas

Redaksi
Sabtu, 02 Agustus 2025
Last Updated 2025-08-02T06:33:47Z
Premium By Raushan Design With Shroff Templates
masukkan script iklan disini

KUNINGAN - CIREMAIPOS.COM,-
Ketua Gibas Resort Kuningan, Manap Suharnap, melontarkan kritik tajam terhadap pelaksanaan retreat ASN Pemerintah Kabupaten Kuningan yang digelar 1-3 Agustus 2025 di Bagarurung Camp, Kecamatan Darma. Ia menilai kegiatan tersebut bukan hanya terlalu padat dan seremonial, tapi juga mengabaikan prinsip inklusivitas terhadap peserta penyandang disabilitas.

Menurut Manap, kegiatan yang meniru pola retreat pemerintah pusat ini tampak hanya sekadar formalitas tanpa pemaknaan mendalam. Lebih dari itu, pelaksanaannya tidak mempertimbangkan keberadaan pejabat dengan kebutuhan khusus, salah satunya Elon Carlan, yang merupakan ASN tunanetra aktif.

“Kalau hanya karena pemerintah pusat menggelar retreat, lalu pemda ikut-ikutan tanpa perencanaan yang matang dan empati sosial, ini namanya bukan refleksi tapi seremonial kosong,” kritik Manap, Sabtu (2/8/2025).

Jadwal retreat yang beredar menunjukkan rentetan kegiatan padat dari pagi hingga malam, seperti pelatihan baris-berbaris, hiking/lintas alam, dan fun games. Semua itu menurut Manap bukan hanya melelahkan, tetapi juga tidak ramah disabilitas jika tanpa akomodasi dan fasilitas khusus.

“Ada kegiatan hiking, games fisik, hingga ramah tamah sampai subuh. Bagaimana mungkin Pak Elon bisa mengikuti itu semua tanpa akses, pendamping, atau jalur yang inklusif?” tegasnya.

Ia juga menyoroti tidak adanya penyesuaian kegiatan atau opsi alternatif bagi peserta dengan kebutuhan khusus dalam rundown yang dikeluarkan panitia.

Manap mengingatkan, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas telah mewajibkan negara untuk menyediakan akses dan kesempatan setara dalam semua kegiatan pemerintahan, termasuk kegiatan nonformal seperti retreat.

“ASN penyandang disabilitas itu bukan objek simpati, tapi subjek konstitusional yang harus dilibatkan secara penuh dan adil. Jangan malah dibuat merasa diasingkan dengan desain kegiatan yang tidak ramah,” ujarnya.

Ia mengimbau agar BKPSDM Kuningan dan Bupati melakukan evaluasi menyeluruh, termasuk mempertimbangkan apakah retreat seperti ini benar-benar memberi dampak atau hanya jadi simbolik semata.

“Kalau mau refleksi, lakukan dengan hati. Jangan hanya mengejar euforia kebersamaan tapi melupakan siapa saja yang ada di dalamnya,” pungkasnya.

/Moris
iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Stars Rally to Beat Predators in Winter Classic at Cotton Bowl