masukkan script iklan disini
KUNINGAN - CIREMAIPOS.COM,- Dalam upaya meningkatkan kesadaran dan kompetensi para pengelola makanan agar mampu menyajikan hidangan yang aman dan sehat bagi masyarakat, Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) Kabupaten Kuningan menyelenggarakan Pelatihan Keamanan Pangan Siap Saji bagi Pengelola Makanan di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Kegiatan berlangsung di Aula Balai Desa Cijoho, Kamis (23/10/2025).
Pelatihan ini diikuti oleh para pengelola makanan dari berbagai SPPG di wilayah Kabupaten Kuningan. Hadir dalam kesempatan tersebut Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Kuningan Dr. Wahyu Hidayah, M.Si., Ketua HAKLI Kabupaten Kuningan Harry Sucipta, SKM., serta Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kuningan Idik Sidik, SKM., MAP.
Dalam arahannya, Pj Sekda Kuningan Dr. Wahyu Hidayah yang juga menjabat sebagai Ketua Satgas Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menegaskan bahwa pelatihan ini merupakan bagian penting dari program nasional yang harus didukung oleh seluruh pihak, khususnya dalam menjaga keamanan pangan masyarakat.
“Langkah ini adalah bentuk nyata keseriusan pemerintah dalam menjaga kesehatan dan keamanan pangan masyarakat. Makanan bukan sekadar kebutuhan jasmani, tetapi juga mengandung nilai spiritual dan sosial. Setiap hidangan mencerminkan tanggung jawab kita kepada sesama,” ujar Wahyu.
Ia menekankan agar para pengelola makanan bekerja dengan penuh tanggung jawab dan rasa cinta terhadap masyarakat. Menurutnya, kejadian keracunan makanan di masa lalu menjadi pelajaran penting untuk memperkuat komitmen dalam menjaga standar kebersihan dan keamanan pangan.
“Kita sudah lelah menghadapi kejadian luar biasa seperti keracunan. Dari hasil uji laboratorium, bakteri justru ditemukan pada nasi, bukan lauknya. Ini menjadi pelajaran bahwa kebersihan dan penanganan makanan jauh lebih penting daripada sekadar bahan baku,” tegasnya.
Wahyu juga mengingatkan pentingnya kebiasaan mencuci tangan, menjaga kebersihan alat masak, memastikan kondisi tubuh tetap sehat, serta mengelola limbah makanan dengan benar setiap hari.
“Kami ingin bapak dan ibu bekerja dengan hati. Jangan memasak sore hari, bila perlu mulai sejak dini agar makanan tetap segar dan tidak terkontaminasi. Ke depan, seluruh pengelola usaha makanan dan minuman harus memiliki sertifikat Sanitasi Laik Hygiene Sanitasi (SLHS) sebagai jaminan keamanan bagi masyarakat,” tambahnya.
Sementara itu, Kabid Kesehatan Masyarakat Dinkes Kuningan, Idik Sidik, SKM., MAP. memberikan apresiasi kepada para peserta atas semangat dan partisipasinya.
“Bapak dan ibu harus tetap semangat dan berkomitmen mengikuti kegiatan ini sampai tuntas. Terima kasih kepada Pak Sekda yang telah hadir dan memberikan motivasi langsung,” ujarnya.
Melalui pelatihan ini, diharapkan para pengelola makanan di lingkungan SPPG semakin terampil dan memahami standar keamanan pangan dalam mengolah serta menyajikan makanan yang higienis, bergizi, dan aman dikonsumsi masyarakat. Dengan begitu, dapur-dapur SPPG dapat menjadi garda terdepan dalam menjaga kesehatan publik di Kabupaten Kuningan.
/Moris

