masukkan script iklan disini
KUNINGAN - CIREMAIPOS.COM,- Tradisi Kawin Cai yang digelar di Balong Dalem, Desa Babakan Mulya, Kecamatan Jalaksana, tahun ini berlangsung lebih meriah dibanding tahun-tahun sebelumnya. Antusiasme masyarakat yang tinggi serta konsep acara yang terus berinovasi menjadi daya tarik tersendiri dalam pelaksanaan tradisi budaya tersebut.
Direktur Utama Perusahaan Daerah Aneka Usaha (PDAU) Kuningan, Hj. Heni Susilawati, S.Sos., M.M., mengungkapkan apresiasinya terhadap pelaksanaan Kawin Cai tahun ini. Ia menilai, selain semakin menarik, kegiatan tersebut juga menjadi simbol komitmen pelestarian alam dan budaya lokal.
“Tahun ini tradisi Kawin Cai di Desa Babakan Mulya lebih meriah. Animo masyarakat luar biasa, konsep acaranya juga keren banget, selalu ada perbaikan dari tahun ke tahun,” ujar Heni saat ditemui di lokasi kegiatan.
Menurutnya, kemeriahan acara juga semakin lengkap dengan kehadiran sejumlah tokoh penting, di antaranya anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra H. Rokhmat Ardiyan, anggota DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Barat H. Dudi Pamudji, serta Wakil Bupati Kuningan Hj. Tuti Andriyani, yang turut memberikan sambutan.
"Mengingat venue kegiatan berlokasi di obyek wisata alam yang dikelola Perumda Aneka Usaha Kuningan, kami berkomitmen serta memastikan seluruh persiapan berjalan maksimal, mulai dari kebersihan hingga penataan lokasi acara,"kata Heni
“Kami berkomitmen menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan sekitar Balong Dalem. Tradisi Kawin Cai ini bukan hanya seremoni budaya, tapi juga bentuk nyata pelestarian sumber daya alam dan penghormatan terhadap tradisi turun-temurun masyarakat Babakan Mulya,” jelasnya.
Lebih lanjut, Heni menegaskan bahwa PDAU Kuningan sebagai pemegang izin Pengusahaan Sarana Jasa Lingkungan Wisata Alam (PB-PSWA) di kawasan Balong Dalem hingga tahun 2057, memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga konservasi alam melalui kegiatan-kegiatan berbasis kearifan lokal.
Tradisi Kawin Cai sendiri merupakan upacara adat yang telah dilaksanakan secara turun-temurun oleh masyarakat Desa Babakan Mulya. Prosesi ini menjadi simbol penyatuan dua sumber mata air sebagai wujud rasa syukur dan doa agar air tetap melimpah, membawa kesejahteraan bagi masyarakat sekitar.
/Tatang Budiman

