KUNINGAN, CIREMAIPOS.COM – Maraknya pemberitaan mengenai hilangnya kendaraan dinas milik Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Kuningan, khususnya di lingkungan Dinas Kesehatan, menuai tanggapan keras dari berbagai pihak. Salah satunya dari Ketua Organisasi Masyarakat Sadulur Indonesia Satu (Sadis), Iwan Mabruri.
Dalam pernyataannya, Iwan Mabruri mengungkapkan rasa kecewa dan kekecewaannya terhadap kasus yang mencuat, termasuk temuan kendaraan dinas yang diperjualbelikan secara bebas di media sosial. Salah satu kendaraan yang menjadi sorotan adalah sepeda motor Yamaha YT 115 cc yang diketahui merupakan aset milik Pemda Kuningan.
“Saya dan kami sebagai masyarakat Kabupaten Kuningan merasa terpukul dan tersinggung dengan perbuatan oknum ataupun pihak yang tidak bertanggung jawab,” tegas Iwan, pada Selasa (29/04/2025).
Ia bahkan mencurigai adanya keterlibatan orang-orang dalam lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan, mengingat kendaraan tersebut tetap tercatat dengan nomor polisi dan logo resmi milik Pemda.
Iwan menilai alasan yang disampaikan terkait hilangnya surat lelang sebagai bentuk modus untuk melegalkan tindakan tersebut. Setelah melakukan pengecekan langsung ke pihak BKPD, ia memastikan bahwa nomor kendaraan tersebut benar milik Pemerintah Kabupaten Kuningan.
Atas dasar itu, Iwan meminta pemerintah daerah, melalui Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) serta instansi terkait, untuk lebih memperketat pengawasan terhadap penggunaan kendaraan dinas. Ia menegaskan bahwa kendaraan yang dibeli menggunakan uang rakyat seharusnya digunakan untuk kepentingan dinas, bukan untuk kepentingan pribadi apalagi sampai diperjualbelikan.
“Jangan sampai ASN atau pegawai yang diberikan fasilitas oleh negara memperlakukan kendaraan dinas seperti milik pribadi. Ini bentuk pengkhianatan terhadap kepercayaan rakyat,” ujarnya.
Iwan Mabruri berharap Pemkab Kuningan mengambil langkah tegas dengan memberikan sanksi berat kepada pihak-pihak yang terbukti menyalahgunakan kewenangan dan jabatan. Ia juga mengajak seluruh pihak untuk menjadikan kejadian ini sebagai momentum introspeksi bersama.
“Semoga ini menjadi pelajaran berharga, baik bagi diri saya pribadi maupun bagi kita semua,” tutup Iwan. (AS)