Iklan

Rina Sa’adah Tinjau Pertanian Desa Cileuya, Komitmen Kawal Bantuan Alsintan dan Irigasi

Senin, 23 Juni 2025, Juni 23, 2025 WIB Last Updated 2025-06-23T01:33:56Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini

KUNINGAN - CIREMAIPOS.COM,-Anggota Komisi IV DPR RI dari Dapil Jawa Barat X, Rina Sa’adah, Lc., M.Si., melakukan kunjungan kerja ke Desa Cileuya, Kecamatan Cimahi, Kabupaten Kuningan, Minggu (22/6/2025). Kunjungan ini bertujuan untuk melihat langsung dinamika pertanian di lapangan serta menyerap aspirasi para petani sebagai garda terdepan sektor pangan nasional.

Kehadiran Rina disambut hangat oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan, Dr. Wahyu Hidayah, M.Si., jajaran Forkopimcam Cimahi, perangkat desa, dan para petani. Agenda kunjungan mencakup panen padi bersama, uji coba mesin perontok padi, serta dialog terbuka mengenai kebutuhan dan tantangan dunia pertanian saat ini.

Alsintan Jadi Kebutuhan Mendesak

Dalam sesi dialog, Dr. Wahyu mengungkapkan bahwa keterbatasan alat dan mesin pertanian (alsintan) menjadi hambatan utama dalam percepatan pengolahan lahan. Dari total kebutuhan 1.300 unit traktor roda dua, Kabupaten Kuningan masih kekurangan sekitar 500 unit.
“Ketersediaan alsintan sangat menentukan kecepatan olah tanah dan efektivitas tanam. Tanpa alat yang memadai, momentum pertanian sulit dioptimalkan,” ujar Wahyu.

Keterbatasan Irigasi Perlu Direspons Cepat

Kepala Desa Cileuya, Warjo, S.E., 
menambahkan bahwa sebagian besar dari 180 hektare sawah di wilayahnya masih mengandalkan curah hujan, karena distribusi air dari Bendungan Kuningan belum menjangkau seluruh areal.
“Kami sangat berharap perluasan jaringan irigasi untuk menjamin keberlanjutan produksi pertanian, khususnya di dataran tinggi,” katanya.

Menanggapi hal itu, Rina Sa’adah menyatakan bahwa Komisi IV DPR RI tengah mengawal proses penyusunan CPCL (Calon Petani dan Calon Lokasi) untuk program bantuan irigasi yang tepat sasaran.
“Kami pastikan daerah seperti Kuningan mendapat perhatian prioritas karena tantangan dan potensinya sangat konkret,” jelasnya.
Jalan Usaha Tani Didorong Masuk Skema Bantuan

Tak hanya alsintan dan irigasi, Rina juga mendorong agar Jalan Usaha Tani (JUT) kembali dimasukkan dalam skema bantuan Kementerian Pertanian tahun mendatang. Menurutnya, JUT memegang peranan vital dalam memudahkan akses mobilitas hasil panen, alat pertanian, serta distribusi sarana produksi.

Usulan tersebut disambut antusias oleh para petani dan pemerintah desa yang selama ini masih kesulitan menjangkau lahan pertanian secara optimal.

Komitmen untuk Pertanian yang Tangguh dan Berkelanjutan

Rina menegaskan bahwa pertanian modern tidak hanya menyoal produksi, tetapi juga dukungan menyeluruh mulai dari alat, akses air, hingga infrastruktur.
“Semangat petani sudah tumbuh kembali. Anak muda pun mulai turun ke sawah. Tapi kalau tidak disertai dukungan nyata, semangat ini bisa padam. Kami di Komisi IV berkomitmen mengawal agar program pertanian benar-benar sesuai dengan kebutuhan di lapangan,” pungkasnya.

Dengan kolaborasi yang solid antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat tani, Kuningan diyakini mampu menjadi contoh transformasi pertanian yang maju, tangguh, dan berkelanjutan./Moris


Komentar

Tampilkan

Terkini